REDAKSI LUWUK NEWS

PEMIMPIN REDAKSI: Zulfikar Saosang. REDAKTUR PELAKSANA: Farhan Junaedi Tapo. MANAGER IKLAN: Mentari Saosang. TARIF IKLAN: Umum Rp. 10.000,-/bulan. ALAMAT REDAKSI: Jl. Imam Bonjol No. 204 Km 2 Luwuk Telp. 085256585505 email : luwuknews@yahoo.com

26 Maret 2010

Massa PKS Bakar Bendera Israel

LUWUK,LUWUK NEWS - Aksi demonstrasi massa PKS bersama ormas Islam lainnya yang digelar Minggu (21/3), adalah bentuk ketidak senangan terhadap tindakan tentara zionis Israel yang mencoba menghancurkan Masjidil Aqsha, dan menyerang kaum muslim Palestine yang melakukan perlawanan terhadap aksi penyerobotan tersebut.Penolakan terhadap tindakan kesewenang-wenangan tentara Israel tersebut ditunjukan dengan pembakaran bendera kebesaran Israel yang berukuran berukuran besar. Ratusan massa kader PKS bersama ormas Islam tersebut sebelumnya melakukan longmarch sambil meneriakaan yel-yel menentang pendudukan tentara Israel dan penyerangan terhadap warga sipil.

"Selamatkan Palestina, Zionis Israel teroris, boikot sekutu Israel penindas Palestina," ujar mereka.
Aksi ratusan massa tersebut dipusatkan di tugu Adipura Luwuk, sambil membentangkan bendera raksasa Israel yang berlambang bintang david di jalan, sehingga kendaraan yang melintas di kawasan tersebut harus melindas bendera Israel tersebut.

Ketua DPD Partai Keadilan Bangsa (PKS) Kabupaten Banggai Ali Makhfuds dalam orasinya mengatakan, sebagai umat Islam sudah sepatutnya merasa prihatin terhadap penderitaan umat muslim Palestina yang saat ini sedang diinjak-injak harkat dan martabatnya oleh tentara Zionis. "Barang siapa tidak peduli terhadap nasib umat muslim lainnya berarti bukan umat rasulullah," tuturnya dihadapan masa yang hadir.

Makhfudz mangatakan, masyarakat muslim Kabupaten Banggai harus segera melakukan pemboikotan terhadap produk-produk yang menguntungkan Israel dan sekutunya. Kata dia, meski umat muslim Kabupaten Banggai jauh dari Negara Palestina, namun bukan berarti tidak dapat membantu. "Kita harus menyisihkan sebagian uang kita untuk rakyat Palestina. Suarakan kebencian terhadap Zionis Israel, dan boikot produk mereka,"serunya.

Dalam orasinya Hidayat Monoarfa menyampaikan bahwa, umat muslim dan para ulama diseluruh dunia pada Jumat (19/3) lalu, telah menyatukan kata sepakat untuk menentang tindakan Israel. "Israel punya rencana busuk untuk menghancurkan Masjidil Aqsha yang merupakan awal kiblatnya umat muslim seluruh dunia," katanya.

Hidayat mengajak kepada seluruh muslim Kabupaten Banggai untuk membantu rakyat Palestina yang kini tertindas. Selain melakukan pembakaran bendera yang sengaja dibuat dengan ukuran yang sangat besar. Massa tersebut kemudian melakukan doa bersama, untuk warga muslim Palestina. (Farhan)
READ MORE - Massa PKS Bakar Bendera Israel

Jalan Trans Luwuk Batui Terancam Putus

Diduga Akibat Reklamasi Pantai

LUWUK,LUWUK NEWS - Jalan yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Banggai dengan lima kecamatan di wilayah Selatan seperti Toili Barat, Toili, Moilong, Batui, Batui Selatan serta Kintom terancam putus setelah badan jalan di daerah perbatasan desa Bubung dan Koyoan kecamatan Luwuk abrasi akibat dihantam ombak.Bibir pantai dengan jalan di lokasi tersebut tinggal berjarak satu meter lebih sehingga dalam waktu tidak lama aspal akan pecah akibat hantaman ombak. Tidak ada karang atau akar pohon kayu yang dapat menghindarkan badan jalan dari abrasi.

Kondisi pantai kian memburuk karena ombak masih kencang menghantam pinggiran pantai sejak sebulan terakhir. Dapat dipastikan jika pihak terkait tidak segera menanggulangi abrasi dapat dipastikan jalan penghubung wilayah selatan kabupaten Banggai akan terputus.

Kondisi tersebut tentu akan mengganggu arus distribusi kebutuhan pokok baik dari Luwuk ke wilayah tersebut maupun pemasaran hasil bumi dipastikan ikut terganggu. Maklum, jalur trans Luwuk Batui menjadi satu-satunya jalan yang menghubungkan daerah tersebut dengan ibu kota.

Pasangan suami istri warga Nambo Lempek yang ditemui Luwuk News sesaat pulang dari kebunnya mengatakan abrasi pantai di wilayah tersebut baru kali ini terjadi. "Baru kali ini saya lihat pantai rusak akibat ombak. Sebelum-sebelumnya biar ombak kencang pantai tidak sampai rusak begini," kata lelaki tua minta namanya tak dipublikasikan.

Bapak yang menggunakan baju partai politik PKPB itu mengatakan puluhan tahun ia melintas di pantai tersebut menuju kebunnya namun baru kali ini ombak berhasil merusak pinggiran pantai. "Saya lewat disini untuk kekebun sudah belasan tahun," katanya.

Tidak jauh dari lokasi abrasi pantai terdapat reklamasi pantai sepanjang kurang lebih 100 meter. Reklamasi pantai tersebut diduga menjadi penyebab abrasi pantai dan mengancam jalan trans Luwuk Batui. Reklamasi pantai yang belum diketahui pelakunya menjolok ke laut hingga lima meter.

Perubahan struktur pantai setelah dilakukannya reklamasi dipantai tersebut diduga menyebabkan arus ombak berubah dan mengakibatkan bibir pantai terkikis. Lokasi bibir pantai yang terkikis hanya berjarak sekitar 10 meter dari ujung reklamasi pantai. Seperti yang dituturkan pasangan petani suami istri yang mengatakan setelah adanya reklamasi pantai didaerah tersebut baru terjadi abrasi pantai.

Tentu tiap pemamfaatan pantai dan laut harus memiliki analisa dampak lingkungan. Hal itu berhubungan dengan hak-hak publik seperti ketersediaan jalan untuk mobilitas bahan pokok dan pemasaran hasil produksi pertanian. Dapat dibayangkan jika jalan tersebut putus akibat ulang orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang merasakan dampaknya adalah warga di enam kecamatan.(Yudistira)
READ MORE - Jalan Trans Luwuk Batui Terancam Putus

Dana Bagi Hasil Mengendap di Provinsi

LUWUK,LUWUK NEWS - Pemerintah Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah, tampaknya benar-benar keterlaluan. Bayangkan saja, untuk tahun anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Banggai belum menerima dana bagi hasil, khususnya dana bagi hasil pajak BPKB dan BPNKB, yang semestinya menjadi hak pemerintah daerah Kabupaten Banggai.Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Banggai, Sulastri Urusi, saat berbicara dalam rapat bersama Tim DPRD Sulteng, menyatakan, hingga saat ini Pemda Banggai belum mendapatkan dana bagi hasil pajak dari pemerintah provinsi sulteng, khususnya BPKB- BPNKB.

"Ini adalah hak daerah, yang hingga kini masih mengendap di tingkat provinsi dan belum dicairkan," tutur Sulastri, dihadapan Wakil Ketua DPRD Sulteng Lutfi Lemba, dan tim DPRD Sulteng lainnya.
Ternyata, pemerintah provinsi Sulteng tidak saja sering terlambat mengucurkan anggaran ke daerah ini, seperti pos bantuan keuangan kepada desa, namun juga masih menahan pencairan bagi hasil pajak BPKB-BPNKB.

Akibat masih mengendapnya bagi hasil pajak BPKB-BPNKB itu, dalam pemeriksaan BPK-RI terhadap keuangan Kabupaten Banggai tahun 2009, ditemukan adanya indikasi piutang yang belum terselesaikan. Kata Sulastri, indikasi putang itu terjadi akibat adanya dana yang menjadi hak Kabupaten Banggai yang mengendap di provinsi, sementara dana itu sudah diperkirakan akan menjadi bagian dari penerimaan daerah pada tahun 2009.

Wakil Ketua DPRD Sulteng,LUtfi Lemba, pada kesempatan itu mengatakan, informasi tersebut akan menjadi bahan mereka, dalam sidang laporan pertanggung jawaban Gubernur Sulteng H.B Paliudju, pada akhir periode kepemimpinannya, yang tidak lama lagi akan digelar. "Informasi ini akan menjadi bahan kami dalam rapat bersama pemerintah provinsi, dalam pembahasan LKPJ Gubernur," tutur Lutfi. (farhan)
READ MORE - Dana Bagi Hasil Mengendap di Provinsi

Diduga Karena Cemburu, Siswa SMAN 3 Ditikam

LUWUK,LUWUK NEWS - Diduga hanya karena dibakar api cemburu, pemuda berinisial DN, nekat menyerang Muhammad Kaco alias Acok siswa SMAN 3 Luwuk dengan sebilah badik. Beruntung Aco siswa yang telah duduk dikelas III tersebut, sempat menghindar dan melakukan perlawanan, sehingga hanya menciderai jari tangan kirinya.Oleh para guru Aco kemudian dilarikan ke Puskesmas Simpong untuk dilakukan perawatan.
Jari tangan kiri Acok mengalami sobek dan harus dijahit, dengna jumlah jahitan berkisar 39 jahitan luar dalam.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (20/3) lalu sekitar pukul 09.00 wita, dihalaman SMAN 3 Luwuk.
Menurut keterangan dari sejumlah rekan-rekan Acok yang menyaksikan kejadian tersebut, tersangka DN awalnya masuk kedalam sekolah SMAN 3 dan hendak mencari Acok. Teman-teman Acok tidak menduga ada niatan yang tidak baik dari tersangka DN sehingga rekan-rekanya hanya membiarkannya.

Setelah bertemu Acok, DN kemudian langsung memegang tangannya dan terjadi adu mulut diantara keduanya. Tidak lama berselang, tiba-tiba saja DN langsung menyerang dengan sebilah badik kepada Acok. Acok pun menghindar dan menangkis serangan tersebut, sehingga mengenai jari tangannya.

Muhammad Kacco Mayani alias Acok saat ditemui di Polres Banggai kepada Luwuk News mengatakan, awalnya DN yang sudah bekerja pada salah satu perusahaan di kota Luwuk datang kesekolah tersebut, hendak bertemu dengan dirinya untuk menanyakan sesuatu.

Kata dia, DN pada saat itu mengajak duel Acok sambil memperlihatkan badik. Namun Acok tidak meladeni, bahkan menyarankan untuk tidak mengeluarkan badik. "Saya bilang jangan pake badik," tuturnya.

Acok mengatakan, pada saat itu dirinya kemudian berpaling dan hendak meninggalkan DN, pada saat bersamaan DN kemudian langsung menyerang Acok dengan sebilah badik. "Saat saya balik badan, dia langsung serang kebagian perut, tapi saya menghindar dan langsung menangkap badik itu, kemudian kami berkelahi," imbuhnya.

Akibat penyerangan tersebut, DN terpaksa digelandang pihak kepolisian Polres Banggai untuk dimintai keterangan. Kepala SMAN 3 Luwuk Drs. Wahid Maliha M.Pd mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara persis duduk persoalan penyerangan salah satu siswa SMAN 3 Luwuk. "Saya tidak tahu persisi permasalahannya. Tiba-tiba saja terjadi perkelahian," akunya.

Wahid mengatakan, kejadian tersebut terjaadi ketika murid kelas 1 dan 2 dipulangkan, sehingga pintu gerbang sekolah tidak dilakukan penjagaan seperti biasanya. "Kedepan kami akan mengevaluasi sistim pengamanan sekolah, agar tidak terjadi kembali hal seperti ini," pungkasnya. (farhan)
READ MORE - Diduga Karena Cemburu, Siswa SMAN 3 Ditikam