REDAKSI LUWUK NEWS

PEMIMPIN REDAKSI: Zulfikar Saosang. REDAKTUR PELAKSANA: Farhan Junaedi Tapo. MANAGER IKLAN: Mentari Saosang. TARIF IKLAN: Umum Rp. 10.000,-/bulan. ALAMAT REDAKSI: Jl. Imam Bonjol No. 204 Km 2 Luwuk Telp. 085256585505 email : luwuknews@yahoo.com

26 Maret 2010

Massa PKS Bakar Bendera Israel

LUWUK,LUWUK NEWS - Aksi demonstrasi massa PKS bersama ormas Islam lainnya yang digelar Minggu (21/3), adalah bentuk ketidak senangan terhadap tindakan tentara zionis Israel yang mencoba menghancurkan Masjidil Aqsha, dan menyerang kaum muslim Palestine yang melakukan perlawanan terhadap aksi penyerobotan tersebut.Penolakan terhadap tindakan kesewenang-wenangan tentara Israel tersebut ditunjukan dengan pembakaran bendera kebesaran Israel yang berukuran berukuran besar. Ratusan massa kader PKS bersama ormas Islam tersebut sebelumnya melakukan longmarch sambil meneriakaan yel-yel menentang pendudukan tentara Israel dan penyerangan terhadap warga sipil.

"Selamatkan Palestina, Zionis Israel teroris, boikot sekutu Israel penindas Palestina," ujar mereka.
Aksi ratusan massa tersebut dipusatkan di tugu Adipura Luwuk, sambil membentangkan bendera raksasa Israel yang berlambang bintang david di jalan, sehingga kendaraan yang melintas di kawasan tersebut harus melindas bendera Israel tersebut.

Ketua DPD Partai Keadilan Bangsa (PKS) Kabupaten Banggai Ali Makhfuds dalam orasinya mengatakan, sebagai umat Islam sudah sepatutnya merasa prihatin terhadap penderitaan umat muslim Palestina yang saat ini sedang diinjak-injak harkat dan martabatnya oleh tentara Zionis. "Barang siapa tidak peduli terhadap nasib umat muslim lainnya berarti bukan umat rasulullah," tuturnya dihadapan masa yang hadir.

Makhfudz mangatakan, masyarakat muslim Kabupaten Banggai harus segera melakukan pemboikotan terhadap produk-produk yang menguntungkan Israel dan sekutunya. Kata dia, meski umat muslim Kabupaten Banggai jauh dari Negara Palestina, namun bukan berarti tidak dapat membantu. "Kita harus menyisihkan sebagian uang kita untuk rakyat Palestina. Suarakan kebencian terhadap Zionis Israel, dan boikot produk mereka,"serunya.

Dalam orasinya Hidayat Monoarfa menyampaikan bahwa, umat muslim dan para ulama diseluruh dunia pada Jumat (19/3) lalu, telah menyatukan kata sepakat untuk menentang tindakan Israel. "Israel punya rencana busuk untuk menghancurkan Masjidil Aqsha yang merupakan awal kiblatnya umat muslim seluruh dunia," katanya.

Hidayat mengajak kepada seluruh muslim Kabupaten Banggai untuk membantu rakyat Palestina yang kini tertindas. Selain melakukan pembakaran bendera yang sengaja dibuat dengan ukuran yang sangat besar. Massa tersebut kemudian melakukan doa bersama, untuk warga muslim Palestina. (Farhan)
READ MORE - Massa PKS Bakar Bendera Israel

Jalan Trans Luwuk Batui Terancam Putus

Diduga Akibat Reklamasi Pantai

LUWUK,LUWUK NEWS - Jalan yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Banggai dengan lima kecamatan di wilayah Selatan seperti Toili Barat, Toili, Moilong, Batui, Batui Selatan serta Kintom terancam putus setelah badan jalan di daerah perbatasan desa Bubung dan Koyoan kecamatan Luwuk abrasi akibat dihantam ombak.Bibir pantai dengan jalan di lokasi tersebut tinggal berjarak satu meter lebih sehingga dalam waktu tidak lama aspal akan pecah akibat hantaman ombak. Tidak ada karang atau akar pohon kayu yang dapat menghindarkan badan jalan dari abrasi.

Kondisi pantai kian memburuk karena ombak masih kencang menghantam pinggiran pantai sejak sebulan terakhir. Dapat dipastikan jika pihak terkait tidak segera menanggulangi abrasi dapat dipastikan jalan penghubung wilayah selatan kabupaten Banggai akan terputus.

Kondisi tersebut tentu akan mengganggu arus distribusi kebutuhan pokok baik dari Luwuk ke wilayah tersebut maupun pemasaran hasil bumi dipastikan ikut terganggu. Maklum, jalur trans Luwuk Batui menjadi satu-satunya jalan yang menghubungkan daerah tersebut dengan ibu kota.

Pasangan suami istri warga Nambo Lempek yang ditemui Luwuk News sesaat pulang dari kebunnya mengatakan abrasi pantai di wilayah tersebut baru kali ini terjadi. "Baru kali ini saya lihat pantai rusak akibat ombak. Sebelum-sebelumnya biar ombak kencang pantai tidak sampai rusak begini," kata lelaki tua minta namanya tak dipublikasikan.

Bapak yang menggunakan baju partai politik PKPB itu mengatakan puluhan tahun ia melintas di pantai tersebut menuju kebunnya namun baru kali ini ombak berhasil merusak pinggiran pantai. "Saya lewat disini untuk kekebun sudah belasan tahun," katanya.

Tidak jauh dari lokasi abrasi pantai terdapat reklamasi pantai sepanjang kurang lebih 100 meter. Reklamasi pantai tersebut diduga menjadi penyebab abrasi pantai dan mengancam jalan trans Luwuk Batui. Reklamasi pantai yang belum diketahui pelakunya menjolok ke laut hingga lima meter.

Perubahan struktur pantai setelah dilakukannya reklamasi dipantai tersebut diduga menyebabkan arus ombak berubah dan mengakibatkan bibir pantai terkikis. Lokasi bibir pantai yang terkikis hanya berjarak sekitar 10 meter dari ujung reklamasi pantai. Seperti yang dituturkan pasangan petani suami istri yang mengatakan setelah adanya reklamasi pantai didaerah tersebut baru terjadi abrasi pantai.

Tentu tiap pemamfaatan pantai dan laut harus memiliki analisa dampak lingkungan. Hal itu berhubungan dengan hak-hak publik seperti ketersediaan jalan untuk mobilitas bahan pokok dan pemasaran hasil produksi pertanian. Dapat dibayangkan jika jalan tersebut putus akibat ulang orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang merasakan dampaknya adalah warga di enam kecamatan.(Yudistira)
READ MORE - Jalan Trans Luwuk Batui Terancam Putus

Dana Bagi Hasil Mengendap di Provinsi

LUWUK,LUWUK NEWS - Pemerintah Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah, tampaknya benar-benar keterlaluan. Bayangkan saja, untuk tahun anggaran 2009, Pemerintah Kabupaten Banggai belum menerima dana bagi hasil, khususnya dana bagi hasil pajak BPKB dan BPNKB, yang semestinya menjadi hak pemerintah daerah Kabupaten Banggai.Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Banggai, Sulastri Urusi, saat berbicara dalam rapat bersama Tim DPRD Sulteng, menyatakan, hingga saat ini Pemda Banggai belum mendapatkan dana bagi hasil pajak dari pemerintah provinsi sulteng, khususnya BPKB- BPNKB.

"Ini adalah hak daerah, yang hingga kini masih mengendap di tingkat provinsi dan belum dicairkan," tutur Sulastri, dihadapan Wakil Ketua DPRD Sulteng Lutfi Lemba, dan tim DPRD Sulteng lainnya.
Ternyata, pemerintah provinsi Sulteng tidak saja sering terlambat mengucurkan anggaran ke daerah ini, seperti pos bantuan keuangan kepada desa, namun juga masih menahan pencairan bagi hasil pajak BPKB-BPNKB.

Akibat masih mengendapnya bagi hasil pajak BPKB-BPNKB itu, dalam pemeriksaan BPK-RI terhadap keuangan Kabupaten Banggai tahun 2009, ditemukan adanya indikasi piutang yang belum terselesaikan. Kata Sulastri, indikasi putang itu terjadi akibat adanya dana yang menjadi hak Kabupaten Banggai yang mengendap di provinsi, sementara dana itu sudah diperkirakan akan menjadi bagian dari penerimaan daerah pada tahun 2009.

Wakil Ketua DPRD Sulteng,LUtfi Lemba, pada kesempatan itu mengatakan, informasi tersebut akan menjadi bahan mereka, dalam sidang laporan pertanggung jawaban Gubernur Sulteng H.B Paliudju, pada akhir periode kepemimpinannya, yang tidak lama lagi akan digelar. "Informasi ini akan menjadi bahan kami dalam rapat bersama pemerintah provinsi, dalam pembahasan LKPJ Gubernur," tutur Lutfi. (farhan)
READ MORE - Dana Bagi Hasil Mengendap di Provinsi

Diduga Karena Cemburu, Siswa SMAN 3 Ditikam

LUWUK,LUWUK NEWS - Diduga hanya karena dibakar api cemburu, pemuda berinisial DN, nekat menyerang Muhammad Kaco alias Acok siswa SMAN 3 Luwuk dengan sebilah badik. Beruntung Aco siswa yang telah duduk dikelas III tersebut, sempat menghindar dan melakukan perlawanan, sehingga hanya menciderai jari tangan kirinya.Oleh para guru Aco kemudian dilarikan ke Puskesmas Simpong untuk dilakukan perawatan.
Jari tangan kiri Acok mengalami sobek dan harus dijahit, dengna jumlah jahitan berkisar 39 jahitan luar dalam.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (20/3) lalu sekitar pukul 09.00 wita, dihalaman SMAN 3 Luwuk.
Menurut keterangan dari sejumlah rekan-rekan Acok yang menyaksikan kejadian tersebut, tersangka DN awalnya masuk kedalam sekolah SMAN 3 dan hendak mencari Acok. Teman-teman Acok tidak menduga ada niatan yang tidak baik dari tersangka DN sehingga rekan-rekanya hanya membiarkannya.

Setelah bertemu Acok, DN kemudian langsung memegang tangannya dan terjadi adu mulut diantara keduanya. Tidak lama berselang, tiba-tiba saja DN langsung menyerang dengan sebilah badik kepada Acok. Acok pun menghindar dan menangkis serangan tersebut, sehingga mengenai jari tangannya.

Muhammad Kacco Mayani alias Acok saat ditemui di Polres Banggai kepada Luwuk News mengatakan, awalnya DN yang sudah bekerja pada salah satu perusahaan di kota Luwuk datang kesekolah tersebut, hendak bertemu dengan dirinya untuk menanyakan sesuatu.

Kata dia, DN pada saat itu mengajak duel Acok sambil memperlihatkan badik. Namun Acok tidak meladeni, bahkan menyarankan untuk tidak mengeluarkan badik. "Saya bilang jangan pake badik," tuturnya.

Acok mengatakan, pada saat itu dirinya kemudian berpaling dan hendak meninggalkan DN, pada saat bersamaan DN kemudian langsung menyerang Acok dengan sebilah badik. "Saat saya balik badan, dia langsung serang kebagian perut, tapi saya menghindar dan langsung menangkap badik itu, kemudian kami berkelahi," imbuhnya.

Akibat penyerangan tersebut, DN terpaksa digelandang pihak kepolisian Polres Banggai untuk dimintai keterangan. Kepala SMAN 3 Luwuk Drs. Wahid Maliha M.Pd mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara persis duduk persoalan penyerangan salah satu siswa SMAN 3 Luwuk. "Saya tidak tahu persisi permasalahannya. Tiba-tiba saja terjadi perkelahian," akunya.

Wahid mengatakan, kejadian tersebut terjaadi ketika murid kelas 1 dan 2 dipulangkan, sehingga pintu gerbang sekolah tidak dilakukan penjagaan seperti biasanya. "Kedepan kami akan mengevaluasi sistim pengamanan sekolah, agar tidak terjadi kembali hal seperti ini," pungkasnya. (farhan)
READ MORE - Diduga Karena Cemburu, Siswa SMAN 3 Ditikam

17 Maret 2010

PEDULI KASIH UNTUK SI KECIL ISMIRANDAH

LUWUK,LUWUK NEWS-Kondisi terakhir si kecil Ismirandah tetap saja tidak menunjukkan perubahan. Ismirandah tetap saja kesakitan dengan perut dan kemaluan membengkak.
Sabtu (06/3), tiga elemen Organisasi yaitu Kelompok Peduli Perempuan Kab. Banggai (KP2KB), garda Muda Merah Putih Kab. Banggai (GMMP) dan Kelompok seni Bengkel Teater Cahaya (BTC) datang mengunjungi Ismirandah di rumah salah seorang kerabatnya pasca dipulangkan dari Rumah Sakit Umum Luwuk jumat 5/3/2010.“Kami tidak mampu lagi berbuat apa-apa, kondisi keuangan kami yang sudah tidak ada lagi dan anjuran dokter untuk membawanya berobat ke Semarang membuat kami berfikir untuk pulang saja ke kampung di Desa Bolongkobit Kec. Tinangkung, Bangkep.” Ujar Esmiati ibu Ismirandah kepada Luwuk News.
Keluarga ini berencana menunggu perhatian Pemda Bangkep untuk membantu pembiayaan pengobatan Ismirandah berobat lanjut.
Kedatangan tiga elemen organisasi ini nampaknya cukup menghibur kesedihan keluarga yang ditimpa musibah ini.
“Kami mencoba membantu meringankan beban keluarga Ismirandah dengan menggalang dana sosial Peduli Kasih untuk Ismirandah melalui sumbangan sukarela para siswa-siswi di SMA Negeri 3 Luwuk dan SMK Negeri 1 Luwuk, serta sumbangan dari tiga organisasi ini.” Ujar Maryati Ys. Tapo, Ketua KP2KB. Kegiatan ini dilakukan sehubungan pula dengan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret.
“Memang apa yang kami berikan tidak mampu untuk memberangkatkan Ismirandah saat itu juga untuk berobat lanjut, tetapi apa yang kami lakukan sedikit besarnya sudah cukup membuktikan bahwa dari sekian banyak penduduk di Kab. Banggai dan Banggai Kepulauan, paling tidak kamilah orang-orang yang masih punya hati nurani dan mampu berbuat.” Tegas Maryati lagi sambil memeluk Ismirandah.
“Kami bertekad akan mengikuti terus perkembangan Ismirandah sampai ke Pemda Banggai Kepulauan, dan kepuasan terbesar kami adalah saat melihat Ismirandah diberangkatkan untuk mendapatkan pengobatan lanjut dan melihat si kecil (Ismirandah-Red) tersenyum kembali.” Ujar Aji Suriansah, Ketua GMMP Kab. Banggai di sela-sela akhir kunjungan mereka. (Aji)
Disadur dari Banggai News
READ MORE - PEDULI KASIH UNTUK SI KECIL ISMIRANDAH

Mantan Bupati Bangkep Tutup Usia

LUWUK,LUWUK NEWS-Mantan Bupati Banggai Kepulauan, Ali Hamid tutup usia, Almarhum dimakamkan di taman penguburan umum Desa Bunga, Kecamatan Luwuk, ba’da ashar, Sabtu sore (13/3). Sebelum di kebumikan jenazah bupati pertama Banggai Kepulauan itu di shalatkan di Masjid Agung An Nuur. Ratusan pelayat Nampak di Masjid Agung. Termasuk keluarga dan para pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Banggai dan Banggai Kepulauan. Tampak pula Bupati Banggai. Drs. Ma’mun Amir dan Bupati Banggai Kepulauan Irianto Malingong.Almarhum meninggal dunia sekitar pukul 01.30 Wita, Sabtu (13/3) di RSU Luwuk, akibat penyakit liver yang dideritanya.
Semasa hidup Ali Hamid dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Salah seorang pejabat di lingkungan Kab. Banggai, Mustadir Malia, kepada Luwuk News, mengatakan, semasa hidup almarhum banyak berkecimpung di dunia organisasi, merintis karir PNS dari bawah hingga mencapai puncak karir sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai.
Setelah dipercayakan sebagai Plt Bupati Banggai Kepulauan, Ali Hamid terpilih sebagai Bupati pertama Banggai Kepulauan. Almarhum, kata Mustadir, adalah sosok pejabat yang merakyat dan tidak menonjolkan jabatannya. “Beliau adalah pemimpin yang merakyat dan agamais,” tutur Mustadir.
Almarhum lahir di Banggai tanggal 23 Desember 1940. Ia tutup usia pada umur 70 tahun dan meninggalkan istri Rahmatiah Dg Matorang dan tiga orang anak, masing-masing Tirto Hamid, Tirtamunina Hamid serta Trasno Hamid. Dari ketiga orang anaknya itu memiliki 7 orang cucu. (Farhan)
READ MORE - Mantan Bupati Bangkep Tutup Usia

Belajar Dari Australia

Oleh: Munggang Hendro Purnanto, ST., Kontributor TANDEF

Sebuah negara disegani bukan saja karena wilayahnya yang luas, namun juga karena kekuatan militernya yang mumpuni. Mungkin inilah yang menjadi alasan di balik rencana peningkatkan kekuatan militer Australia. Tidak kurang dari 100 pesawat tempur canggih F-35 buatan Lockheed (AS) akan masuk dalam jajaran pertahanan udaranya yang baru menggantikan pesawat tempur sekarang, F/A-18 Super Hornet (buatan Boeing). Hingga 20 tahun mendatang, Australia akan mengeluarkan dana lebih dari 70 milliar dolar AS untuk mendukung pengembangan sektor pertahanannya (Kompas, 3 Mei 2009).
Setidaknya ada satu hal menarik dari pengumuman yang disampaikan oleh PM Australia Kevin Rudd ini. Australia menyadari sepenuhnya bahwa Asia ke depannya akan menjadi ancaman yang serius. Oleh karena itu, peningkatan anggaran pertahanan yang dilakukannya merupakan salah satu upaya untuk mengimbangi kekuatan ini. Bahkan Australia pun sadar bahwa supremasi negaranya harus ditegakkan di kawasan Samudra Hindia yang meskipun secara geografis jauh dari wilayahnya namun memiliki peran penting sebagai jalur pengapalan bahan bakar dari Timur Tengah ke Asia (Kompas, 3 Mei 2009).

Bagaimana dengan Indonesia? Dengan kekuatan pertahanan dan anggaran yang dimiliki saat ini, rencana Australia hanya akan mengukuhkan Indonesia sebagai anak bawang yang semakin terjepit oleh hadirnya berbagai kekuatan militer yang jauh lebih tinggi oleh negara-negara tetangga se-kawasan.

Romantika kuatnya kekuatan militer Indonesia pada masa Orde Lama hingga mampu menggetarkan angkatan bersenjata Australia pada saat itu nampaknya hanya akan menjadi kenangan manis yang tertulis dalam buku-buku sejarah. Tahun demi tahun, kekuatan itu semakin melemah akibat alokasi anggaran yang terus menerus dipaksa untuk mengalah. Puncaknya adalah di tahun 2009, ketika anggaran pertahanan yang disetujui oleh pemerintah lebih rendah dibandingkan anggaran tahun sebelumnya.

Apa yang dilakukan oleh Australia seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi pengambil kebijakan di negara kita. Dalam kondisi damai seperti saat ini, negara harus mampu melihat potensi yang mungkin terjadi dalam kurun 20, 30 atau 50 tahun mendatang. Pemanasan global, menipisnya cadangan minyak, dan munculnya negara superpower baru telah mengubah peta ancaman dunia. Peperangan yang mungkin terjadi nantinya pun lebih dilandasi oleh faktor-faktor ekonomi ketimbang faktor-faktor ideologis. Invasi besar-besaran sebagaimana yang dilakukan oleh Sekutu di Pantai Normandy dalam perang dunia II nampaknya sudah tidak menjadi pilihan menarik bagi negara-negara agresor. Oleh karenanya, doktrin pertahanan yang dikeluarkan pemerintah semestinya mampu mengikuti tren yang ada.

Selain itu, masyarakat harus menyadari bahwa pengembangan militer tidak boleh dimaknai secara sempit. Kekuatan militer merupakan simbol harga diri sebuah bangsa. Kekuatan militer perlu dibangun secara berkesinambungan sehingga memiliki daya getar yang tinggi dalam melindungi aset-aset nasional.

Jika menengok fakta beberapa tahun belakangan, betapa seringnya negara kita dipecundangi oleh negara-negara sekitar. Mulai dari sengketa perbatasan, pencurian ikan oleh kapal asing, masuknya pesawat tempur asing di wilayah udara kita, hingga lemahnya perlindungan negara terhadap pemenuhan hak TKI di luar negeri. Contoh-contoh itu adalah bukti nyata betapa wibawa kita sebagai negara terbesar di kawasan semakin menurun. Dan boleh dibilang, penurunan ini erat kaitannya dengan rendahnya kekuatan pertahanan negara kita. Coba bayangkan, masih beranikah negara-negara tersebut melakukan hal serupa jika militer kita adalah yang terkuat di kawasan?

Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang gemar berperang. Karena itulah kesiapan angkatan bersenjata kita dalam mencegah timbulnya perang adalah hal mutlak yang tidak bisa ditawar lagi.

Semoga apa yang dilakukan oleh Australia dapat menjadi trigger bagi negara kita, bahwa sebagai negara terbesar dan paling berkepentingan di kawasan, sudah sepantasnyalah kita yang menjadi kekuatan utama dalam mengamankan dan menjaga perdamaian kawasan. Bukan negara lain!
READ MORE - Belajar Dari Australia

16 Maret 2010

Pimpinan Wajib Punya Konsep Merakyat


LUWUK,LUWUK NEWS-Sebagai salah satu kandidat calon Wakil Bupati (Cawabup) Banggai pada Pilkada 2011 mendatang, Jefri Makahekung punya obsesi. Konsepnya memang sederhana. Akan tetapi brilian di mata masyarakat. Kepada Luwuk News, Jefri yang disebut – sebut akan maju meramaikan bursa pesta demokrasi tahun depan dengna mantan birokrasi Nurdin Abd. Rahim mengatakan, ketika menjadi pemimpin atas hasil kepercayaan rakyat, itu artinya pemimpin tersebut utuh milik rakyat. Dengan begitu kata orang nomor dua pada Depot Pertamina Luwuk ini, konsep yang harus dilakukan pemimpin tersebut adalah konsep yang merakyat. “Keliru kalau yang diterapkan itu merupakan konsep pribadi, yang kemudian memaksakan rakyat untuk menyesuaikan pada pemimpinnya,” kata dia.
  Fenomena ini sambung Jefri banyak kita temukan salah satunya kata dia, bahwa masih banyak hak-hak rakyat yang diabaikan hanya karena kepentingan tertentu. “Yah sebut saja hal-hal yang sifatnya subsidi yang notabene merupakan hak mutlak rakyat.
  Tapi kenyataannya di lapangan masih ada juga rakyat yang tak menerimanya. Ini kan ironis,” kata Jefri.(Farhan)
READ MORE - Pimpinan Wajib Punya Konsep Merakyat

Talut Simpong-Maahas Tak Didesain Tahan Ombak

LUWUK,LUWUK NEWS-Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Banggai, Ir. Andi Jalaluddin membantah anggapan bahwa kerusakan talut jalan simpong pantai lantaran dikerjakan tidak sesuai bestek.
Menurutnya, talut tersebut hanya didesain untuk menahan material dari sisi bagian barat, dan tidak didesain untuk menahan gempuran ombak yang mengganas pada musim-musim tertentu. Didepan talut itu memang harus ada breakwater, tapi proyek itu tidak dapat dibangun sekaligus, harus bertahap, sebab, pembangunan breakwater membutuhkan anggaran yang sangat besar. Kalau dipaksakan, bisa-bisa anggaran kita hanya untuk membangun breakwater sementara masih banyak infrastruktur yang mesti di bangun.” Tegasnya.
Kendati begitu, Andi menegaskan, tidak menutup mata dengan kerusakan beberapa bagian dari talut jalan simpong-maahas pantai tu. Untuk sementara ini kata Andi, talut yang retak itu akan ditangani secara darurat melalui dana tanggap darurat. “Soal penanganan darurat itu juga tidak bias serta merta bias dilaksanakan, meskipun tidak dapat ditunda-tunda, namun ada proses yang harus dilewati, sebab untuk mengalokasikan anggaran tanggap darurat harus ada persetujuan dari pimpinan daerah,” tuturnya kepada Luwuk News, Senin (15/3).
Andi juga mengatakan. Meskipun proyek itu diluar tanggungjawab kontraktor karena sudah melewati masa pemeliharaan,namun,pihaknya masih akan meminta kontraktor untuk menangani bagian tanggul yang rusak. “Kami akan atasi dengan memasang batu, terutama yang sudah retak dan rentan mengalami kerusakan,” ujarnya.
Menyikapi ganasnya gempuran ombak pada pesisir pantai tersebut, proyek lanjutan simpong –maahas pantai akan di bangun seperti lokasi VIP Bandara Sukuran Aminuddin Amir.
“Untuk talut sementara tidak dibagun dulu, cukup tumpukan batu untuk menahan material penimbun jalan terbawa air,” katanya (Yudistira)
READ MORE - Talut Simpong-Maahas Tak Didesain Tahan Ombak

Ma’mun Diminta Beri Keterangan di Pengadilan

LUWUK,LUWUK NEWS – majelis hakim perlu menghadirkan Ma’mun Amir sebagai saksi, terkait dugaan penerimaan dana Askum (Asuransi Perkumpulan) tahin 2004, dugaan keterlibatan Ma’mun dalam kasus korupsi APBD 2004 itu, terindikasi melalui keterangan saksi sebagaimana yang dikemukakan Syahrain Suni dalam persidangan di Pengadilan Negeri Luwuk beberapa waktu lalu, yang menyebutkan, Ma’mun Amir memiliki kartu Askum penerima dana asuransi tersebut.

“Jadi untuk memperjelas dugaan keterlibatan Ma’mun dalam kasus korupsi berjamaah itu, majelis perlu mempertimbangkan, memanggil Bupati Banggai itu ke persidangan guna didengar keterangannya.” Tutur Pimpinan Institut Parlemen Banggai, Aswan Ali,SH. Menurut dia, agar mendapatkan kejelasan mengenai dugaan keterlibatan tersebut Ma’mun dalam kasus itu, maka jadi penting bagi Ma’mun untuk menjelaskan di persidangan sebab, jika hal itu tidak dilakukan, maka public akan tetap beranggapan Ma’mun terlibat dalam kasus korupsi bersama mantan anggota DPRD Kabupaten Banggai periode 1999-2004 lalu.

“Oleh karena itu, untuk menjaga citra dan nama baiknya, Ma’mun perlu menjelaskan di persidangan.” Tandasnya, sebab kata Aswan, apa yang dikemukakan Syahrain di persidangan adalah fakta hokum dan menjadi bukti otentik yang tidak terbantahkan. Selain Ma’mun, Aswan juga mengatakan mantan Bupati Banggai, Sudarto, yang kini duduk sebagai Anggota DPD-RI juga harus dihadirkan oleh hakim PN Luwuk dalam persidangan terkait kasus tersebut. Sebab, nama Sudarto juga disebut memiliki kartu Askum. (Farhan)
READ MORE - Ma’mun Diminta Beri Keterangan di Pengadilan

Kinerja Guru Dikeluhkan Karena Sering Bolos


BATUI,LUWUK NEWS - Kinerja guru yang mengajar di wilayah pelosok desa memjadi sorotan orang tua siswa. Mereka mengeluh karena kinerja para guru tersebut tidak maksimal. Seorang orang tua siswa menuturkan, 100 orang siswa SD di Desa Masungkang, Kecamatan Batui, memerlukan perhatian pemerintah karena siswa di sekolah tersebut kurang mendapatkan perhatian dari guru-gurunya.

“Bagaimana siswa jadi pintar kalau gurunya jarang masuk.” Kata orang tua salah satu siswa yang menolak disebut indetitasnya itu.

Ia menuturkan, guru-guru yang sering bolos tersebut berstatus PNS. Karena itu Ia berharap Pemda bias memperhatikan penempatan guru yang mengajar di daerah pelosok.

“Jangan sampai karena ditugaskan di pelosok, mereka jadikan alas an untuk tidak mengajar. Kalau sudah begitu anak-anak didik pasti yang jadi korban.” Katanya.(Farhan)
READ MORE - Kinerja Guru Dikeluhkan Karena Sering Bolos

Terorisme dan Keniscayaan Pluralisme


Oleh : Ahmad Zayyadi
peneliti senior di The Annoqoyyah Institute, dosen IAI Nurul Jadid

Munculnya komplotan teroris di Aceh yang diduga terkait kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan penyergapan terhadap Dulmatin di Pamulang mengindikasikan bahwa terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Kenyataan itu kembali membangkitkan rasa takut masyarakat terhadap terorisme pasca kematian Noordin M. Top.
Terorisme di Aceh dan fenomena Dulmatin membuktikan bahwa sistem regenerasi dalam jaringan terorisme bukan hanya merancang bom dan meledakkan bom bunuh diri. Jauh lebih penting dari itu adalah penanaman ideologi otoritarianisme yang menganggap hanya ijtihad pribadinya yang benar, menganut tafsir tunggal, dan menganggap semua aliran, tafsir, serta pemahaman orang lain adalah salah dan sesat.
Andai kata jaringan terorisme di Aceh yang saat ini diburu Densus 88 bukan termasuk komplotan mendiang Noordin M. Top, pandangan politik dan keagamaan mereka tetap sama. Demikian juga Dulmatin, tokoh teroris yang konon menjabat koordinator terorisme di Asia Tenggara. Sekalipun peran dia jauh di atas Noordin M. Top, landasan ”mazhabnya” juga sama. Yaitu, landasan otoritarianisme yang tidak mengakui keberagaman, menganggap semua penganut agama selain agamanya adalah calon penghuni neraka (baca: sesat) yang harus diperangi.
Mungkin saatnya kita memanifestasikan tesis Basam Tibi. Dalam bukunya, The Challenges of Fundamentalist Political Islam in The Newworld Disorder (l998), dia mengatakan bahwa untuk memberantas kekerasan atas nama agama adalah dengan pluralisme. Yaitu, penerapan demokrasi yang menghentikan segala bentuk kekerasan, menegakkan hak asasi tanpa pandang bulu, serta menghargai dan menghormati antarsesama.
Sayangnya, dalam konteks Indonesia, tidak muncul political wiil untuk ‘memazhabkan” pluralisme karena masih dianggap tabu. Memisahkan antara negara dan agama sering dianggap sebagai ”antek” neoliberalis. Padahal, bila hal tersebut dilaksanakan, lambat laun otoritarianisme sebagai pintu terorisme akan lenyap.

Pluralisme

Munculnya jaringan terorisme di Aceh dan penyergapan mematikan terhadap Dulmatin menunjukkan bahwa suburnya terorisme di Indonesia bukan karena pengaruh Al Qaidah. Itu juga bukan karena sepak terjang tokoh teroris sekaliber Imam Samudera, Amrozi, Muklas, Dr Azhari, Noordin M. Top, Syafiudin Zuhri, ataupun Dulmatin. Tetapi, doktrin otoritarianisme yang menyebabkan seseorang menjelma menjadi teroris, menganggap dirinya mujahid, hingga menjerumuskan kepada ”tindakan konyol” untuk mencapai ambisinya.
Marx Juersgensmeyer mengatakan dalam bukunya, Teror in Mind of God: The Global Rise of Religious Violence (2002), bahwa otoritarianisme agama adalah pemicu utama kesengsaraan, malapetaka, serta berbagai macam aksi kekerasan yang menghalalkan segala cara.
Karena itu, sebuah keniscayaan bagi kita untuk membumikan pluralisme sebagai strategi menghapus paham otoritarianisme. Pluralisme menekankan kepada persamaan hak, mengakui, dan menghormati keberagaman tafsir dalam sekte-sekte agama, perbedaan keyakinan, dan menyingkirkan identitas tunggal dalam segala aspek. Pluralisme pula yang akan menghapus otoritarianisme yang menyebabkan seseorang terjebak pada sikap menghalalkan tindak kekerasan, seperti peladakan bom bunuh diri yang diyakini sebagai jihad fi sabilillah.
Otoritarianisme bisa muncul di mana saja dan kapan pun. Misalnya, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, lingkungan sosial kemasyarakatan, pondok pesantren, didikan kedua orang tua dalam keluarga, kelompok-kelompok kecil seperti pengajian, organisasi kemasyarakatan, peraturan perundang-undangan yang tidak mengakui asas keberagaman, bahkan dari sosok pemimpin yang otoriter.
Atas dasar itu, membumikan pluralisme guna menghilangkan paham otoritarianisme adalah tugas semua pihak. Para pemuka agama, para orang tua, para guru dan dosen, serta para aktivis organisasi sosial kemasyarakatan memiliki peran vital dalam mempersempit lahirnya terorisme dengan cara menanamkan pendidikan pluralisme. Apabila doktrin otoritarianisme masih tertanam, jangan heran apabila masih muncul terorisme.

Kesenjangan Sosial

Di sisi lain, selain penekanan keamanan yang dilakukan institusi Polri, pemerintah juga harus menghapus kesenjangan sosial, seperti kemiskinan, tingginya angka pengangguran, dan kebodohan. Sebab, terorisme di Indonesia juga identik dengan persoalan kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Karena kemiskinan dan kebodohan, generasi bangsa mudah dicuci otaknya sehingga terjerembab pada pemahaman otoritarianisme.
Menurut Martin E. Marty dan R. Scott Appleby dalam Fundamentalisms Observed (Chicago dan London, 1991), otoritarianisme dalam agama merupakan mekanisme pertahanan yang muncul sebagai reaksi atas krisis yang mengancam, seperti persoalan krisis ekonomi dan politik. Kondisi semacam itu akan melahirkan gerakan ekstrem seperti terorisme.
Karen Armstrong (2000) juga menyatakan bahwa otoritarianisme agama seperti terorisme yang berkembang pada masa kini mempunyai hubungan erat dengan modernitas. Artinya, kelalaian pemerintah dalam mengatasi problem kemiskinan, pendidikan, pengangguran, bahkan maraknya korupsi akan menjadi celah munculnya terorisme.
READ MORE - Terorisme dan Keniscayaan Pluralisme

Jual Beli Meteran Listrik,PLN Tindak Tegas

LUWUK,LUWUK NEWS - Kepala Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Luwuk mengutuk adanya praktek penjualan meteran Listerik dengan jalan akan menindak tegas para oknum yang kedapatan melakukannya. Demikian dikemukakan Kepala Cabang PLN Luwuk Kabupaten Banggai, Muhamad Nasrun, kepada Luwuk News (15/03) kemarin.
   Dikatakanya, pihak PLN Cabang akan menyetujui alih kepemilikan meteran listerik dari pemilik lama kepemilik baru manakala manakal ada laporan tentang permohonan persil. Yang dimaksud dengan permohonan persil ini yakni, ada keinginan pihak pelanggan yang mengalihkan meteran literiknya kecalon pemilik baru, sehingga dengan hal tersebut harus dilakukan melalui proses permohonan persil atau balik nama. Melakukan proses ini hanya dibebankan dengan biaya administrasi.
   " PLN tidak tahu-menahu dengan adanya proses jual beli, namun itu merupakan kesepakatan kedua bela pihak selaku pemilik meteran dengan orang yang membelinya. PLN akan memberi kebijakan manakala diantaranya sama-sama datang melapor pengalihan nama kepemilikan dengan proses persil" jelas Nasrun
   Menyinggung tentang adanya sinyalemen jual beli meteran tanpa melalui proses persil, Nasrun kembali berujar jika hal tersebut kedapatan pihaknya akan segera meninak tergas terhadap oknum yang bersangkutan, hal ini sudah merupakan tugas kami dalam penertiban yang didasari landasan hukum yang kuat sehingga, secara otomatis akan pula dikenakan sanksi yang dapat saja menjerat pelaku pada proses pidana, tegas Muhamad Nasrun. (Farhan)
READ MORE - Jual Beli Meteran Listrik,PLN Tindak Tegas

Jasa Hiburan Karaoke Di Kota Luwuk Menjamur


  Tidak sedikit dari kalangan usahawan di Kota Luwuk yang banting setir menggarap jasa hiburan Karaoke, mengingat jenis usaha ini banyak meraup pelanggan dengan jumlah yang signifikan. Berjubel para tamu di Kafe-kafe Karaoke Pantai Wisata Km 5 adalah bukti nyata tingginya jumlah peminatnya, namun disisi lain lokasi ini hanya baru bisa menjamin kebutuhan kalangan tertentu mengingat, seluruh kafe di Km.5 identik dengan sajian utamanya yakni, minuman beralkohol atau lebih dikenal dengan sebutan Miras.
  Untuk mengakomodir kebutuhan konsumen jasa hiburan Karaoke yang tidak berselera dengan situasi suasana hinggar bingar dan identik dengan sajian Miras ini, salah seorang pengusahan muda Kota Luwuk yang akrab disapa Pong-Pong, mencoba memfasilitasitasinya melalui jasa hiburan Karaoke Keluarga.
   Duta Kafe adalah infrastruktur yang dikhususkan untuk menampung para pencari hiburan ini melalui Show Room yang dilengkapi dengan sound sistim efisien serta ditunjang dengan interior ruangan yang elegan dan kedap suara. Dengan adanya fasilitas itu semakin memberikan kenyamanan yang prima bagi kaum keluarga saat menjambangi hiburan Karaoke pada Kafe yang beralamat di lintas jalur Jenderal Sudirman kelurahan Simpong itu.
   “Kafe ini sengaja kami buat untuk melayani kebutuhan hiburan bagi kalangan keluarga yang senang sama hiburan Karaoke“ ungkap Pong-Pong saat menyabut lawatan Luwuk News di Duta Kafe belum lama ini.
   Dikatakan, tempat hiburan Karaoke miliknya itu sangat mengutamakan kenyamanan bagi para pelanggan, dimana aspek utama yakni adanya jaminan keamanan, serta tersajinya segala kebutuhan baku yang menjadi keinginan pelanggan, seperti adanya menu-menu yang menawarkan selera makan terhada pelanggan dan minuman-minuman yang sama sekali tidak beralkohol apalagi berjenis Miras.
   Lagi pula kata Pong-Pong, komitmennya dengan pemerintah dan masyarakat setempat selaku pemberi izin sangat mengutuk adanya praktek yang identik dengan tindak kriminalitas. Olehnya khusus Duta Kafe adalah solusi yang baik bagi masyarakat dalam menikmati hiburan keluarga melalui jasa layanan Karaoke. Sementara hal senada dikemukakan beberapa pelanggan yang pernah datang ke Duta Kafe. Menurut mereka sajian hiburan yang ada di kafe tersebut tak jauh beda dengan suasana hiburan keluarga yang ada di kota-kota besar lainya, dengan adanya fasilitas yang terjamin untuk berkaraoke itu, selain dapat digunakan untuk hobi dalam bersantai sarana ini bisa juga dijadikan sebagai tempat pengembakangan bakat khusus untuk melatih olah fokal dalam bernyanyi.(Yudistira)
READ MORE - Jasa Hiburan Karaoke Di Kota Luwuk Menjamur

12 Maret 2010

Lima Suplier Ikuti Pembukaan Sampul

TALOYON,LUWUK NEWS- Panitia lelang dalam proyek pekerjaan rehab air bersih PNPM Mandiri Pedesaan Desa Taloyon Kecamatan Pagimana, Rabu malam (10/03), melaksanakan pembukaan sampul 5 (dokumen penawaran) yang diajukan Lima calon Suplier.

Acara yang berlangsung di Kantor Desa Taloyon dihadiri oleh Para panitia lelang,para supplier, dan masyarakat setempat. Di luar ruang rapat, sejumlah masyarakat juga ada yang mengikuti proses pembukaan sampul tersebut.

”Saya memang tidak masuk kedalam ruang rapat. Namun, saya bisa mendengar dengan jelas yang mereka sampaikan. Bagi saya tidak masalah jika saya diluar,” ujar Andi, masyarakat setempat kepada Luwuk News.

Sebelum acara berlangsung, ketua tim seleksi menerangkan beberapa point-point yang harus diingat oleh para supplier mulai dari tata tertib rapat lelang sampai pembahasan bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan rehab air bersih.

”Satu calon Suplier dari hasil evaluasi yang dilakukan tim, ternyata tidak memenuhi syarat,” ujar Abdi, Salah satu panitia lelang. Yang dinyatakan gugur adalah Armin yang dalam dokumen penawarannya tidak dilampirkan KTP.

Dalam Pembukaan sampul tersebut diperoleh hasil Dudi Aprianto sebagai Penawar terendah dengan Harga Penawaran Rp. 27.860.000, Ashari Ishak sebagai Penawar terendah Kedua dengan Harga Penawaran Rp. 34.272.000, Fengki Tenu sebagai Penawar terendah Ketiga dengan Harga Penawaran Rp. 37.402.000, dan Zulfikar sebagai Penawar terendah Keempat dengan Harga Penawaran Rp. 37.635.000.

“Bahan-bahan yang saya ambil berasal dari Makassar jadi sudah tentu murah” ujar pemenang tender, Dudi Aprianto. (farhan)
READ MORE - Lima Suplier Ikuti Pembukaan Sampul

10 Maret 2010

Spekulan Tanah Hambat Proyek LNG Senoro

LUWUK,LUWUK NEWS - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Suryanto mengakui ada spekulan tanah yang bermain, sehingga menghambat proses pembebasan lahan untuk pembangunan kilang LNG Senoro oleh konsorsium PT Pertamina-Medco Energi dan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG).

Namun, kata Suryanto di Luwuk, Selasa (9/3), spekulan tanah itu hanya segelintir orang dan dapat diverifikasi dengan melihat sejarah kepemilikan tanahnya. "Jika ada indikasi orang yang bertahan ini adalah spekulan tanah berdasarkan sejarah kepemilikan tanahnya, yang bersangkutan dapat dijerat hukum. Atau Pemkab Banggai bisa mengupayakan pembebasan lahan dengan menggunakan Perpu Nomor 51 Tahun 1960," ujarnya kepada Luwuk News.

Ia berharap, kepada PT DSLNG selalu investor tak perlu mempermasalahkan spekulan dalam pembebasan lahan itu, dan kepada para pemilik lahan yang masih bertahan tidak melepas tanahnya untuk lokasi pembangunan kilang di Desa Uso, Kecamatan Batui diminta kerja samanya untuk penyelesaian yang saling menguntungkan.

PT DSLNG telah membebaskan 97,2 persen lahan dari 380 hektare yang dibutuhkan untuk membangun kilang. Disamping rumitnya pembebasan lahan, DSLNG juga dikejar target produksi LNG pada 2012, padahal pembangunan kilang itu sendiri membutuhkan waktu sekitar 36 sampai 45 bulan.

Indikasi adanya makelar tanah karena pemilik 2,8 persen lahan bertahan dengan menetapkan harga secara sepihak sebesar Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per meter persegi atau senilai Rp2 miliar hingga Rp 5 miliar per ha, padahal nilai jual objek pajak (NJOP) tanah di daerah tersebut berkisar Rp1.200,00 hingga Rp3.000,00 per meter persegi.

Suryanto berharap, sesegera mungkin ditemukan solusi supaya pembebasan lahan dapat dilakukan. "Walau proyek LNG di Banggai ini bukan untuk kepentingan umum, tapi dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat luas berupa perbaikan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal," ujarnya.

Camat Batui Sawitno di Kantor Bupati Banggai belum lama ini menegaskan bahwa permintaan warga pemilik lahan yang belum melepas tanahnya itu berlebihan. "Permintaan harganya tidak masuk akal. Sangat jauh dari NJOP," katanya dan berharap Pemkab Banggai, DPRD Banggai dan DSLNG segera duduk kembali untuk membicarakan pembebasan lahan. "Secara umum, masyarakat Batui mendukung pembangunan kilang LNG bernilai sekitar Rp50 triliun itu."

Kepala Bagian Pemerintahan Setkab Banggai Irfan Poma yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa Pemkab Banggai mendukung percepatan pembangunan kilang LNG Senoro, termasuk masalah pembebasan lahan untuk lokasi pusat pengolahan (central processing plant-CPP) dan terminal kondensat di Desa Sinorang.

Soal spekulan tanah, baik Sawitno maupun Irfan Pomah mengaku bahwa itu hal biasa dalam proses pembebasan lahan. "Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banggai perlu melakukan investigasi, dan setelah itu mari kita selesaikan bersama," ucap Irfan menegaskan. (Farhan)
READ MORE - Spekulan Tanah Hambat Proyek LNG Senoro

Say It With Flowers

MASIH ingat sama film kartun Sailor Moon? Itu lho superhero kartun asal Jepang yang populer saat kita masih duduk di bangku SD. Kalau masih lupa, coba tirukan slogan ini, "Dengan kekuatan bulan, akan menghukummu..."

Nah, sekarang inget kan? Ya, pasukan bulan yang terdiri atas lima cewek super itu emang keren abis. Selain kelima Sailor Moon, dalam kartun tersebut masih ada satu tokoh yang nggak kalah keren. Dialah Tuksedo Bertopeng. Cowok dengan setelan jas dan topi tinggi ala pesulap itu selalu memikat dengan aksi "tebar" bunganya. Dia membasmi kejahatan dengan memberikan bunga kepada musuh dengan cara melemparnya. Di luar dunia Sailor Moon, ada juga si "tuksedo" meski nggak pakai topeng. Sosok itu juga hobi menyebarkan bunga. Mau bukti? Sebanyak 30,8 persen responDenita mengaku pernah dikasih bunga sama cowok. Dapat kejutan seperti itu, mereka mengaku senang. Dibandingkan hadiah lain seperti boneka atau cokelat, responDenita lebih suka bunga (48,0 persen). Apalagi kalau jumlahnya banyak, nggak cuma setangkai (50,3 persen).

Cewek mana yang bakal nolak dikasih bunga? Deby sih nggak bakal nolak. Cewek asal SMAN 1 Luwuk itu mengaku suka sekali dengan bunga. Dia pernah punya kenangan saat diberi mawar kuning pada Valentine. "Yang ngasih teman cowok. Dia emang lagi pedekate sama aku waktu itu. Sayang, aku udah punya pacar," ungkapnya. Bagi Deby, pemberian itu sangat berkesan. "Dibandingkan cokelat atau boneka, aku lebih milih bunga. Apalagi, kalau seikat, nggak cuma setangkai," lanjut Deby. Sama dengan kebanyakan cewek lainnya, Deby pengin sering-sering dapat bunga. Tapi, harapan itu agak sulit terwujud. Soalnya, pacarnya yang sekarang bukan tipe romantis. "Dia nggak pernah ngasih bunga sejak jadian. Yah, moga-moga pas Valentine tahun depan, dia ngasih aku seikat bunga," ujar penyuka bunga aster itu.

Gita lebih beruntung daripada Deby. Cowoknya rajin menghadiahi bunga buat pelajar SMAN 1 Luwuk itu. Awalnya, Gita nggak menyangka bakal dapat kejutan dari sang pacar. "Soalnya, sebelum jadian, dia adalah musuh besarku. Eh, tiba-tiba dia nembak aku sambil bawa bunga. Mawar pink lagi! Itu kan bunga favoritku. Kok, dia tahu," cerita Gita antusias. Tak ayal, dalam sekejap, Gita pun jatuh hati kepada sang cowok.

Bunga adalah lambang kasih sayang. Nggak harus diberikan oleh cowok kepada sang pacar. Untuk sahabat pun bisa. Seperti yang diungkapkan Putri dari SMPN 3 Luwuk. Cewek yang akrab disapa Putri itu dapat hadiah bunga lebih dari lima kali. "Nggak hanya dari pacar, sahabat atau saudara juga. Bunga kan ungkapan sayang. Biasanya, pas Valentine paling sering dapat bunga," ujar Putri.

Kalau responDenita yang satu ini terang-terangan berharap pengin dapat bunga di momen Valentine nanti. "Aku pengin ada seorang pangeran yang datang membawa seikat bunga, lalu berlutut di hadapanku sambil menyatakan cinta. Wuahh... indahnya," kata Amel dari SMPN 2 Luwuk. Siapa mau jadi "pangeran bertuksedo" buat Amel? (yudistira)

READ MORE - Say It With Flowers

Harga Semen Berangsur Normal

LUWUK,LUWUK NEWS – Gejolak harga semen di Kabupaten Banggai berangsur normal hingga mencapai Rp70 ribu per sak di tingkat distributor. Ini dipicu dua distributor semen di daerah itu, PT Padi Mas Prima dan PT Inti Sarwa Boga, yang sudah memasok sekitar 100 ribu sak semen Tonasa.

Adanya pendistribusian semen, membuat harga semen berangsur normal di tingkat distributor. Tetapi, harga semen di tingkat pedagang masih bervariasi, karena stok semen saat terjadinya gejolak harga belum habis. Akibatnya, pedagang masih enggan menurunkan harga. Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Drs Benyamin Pongdatu, Selasa (9/3) kemarin mengatakan, gejolak harga semen hingga mencapai Rp75 ribu per sak di tingkat pedagang tiga pekan lalu, dipicu oleh langkanya stok semen akibat keterlambatan pendistribusian. Keterlambatan distribusi disebabkan kondisi perairan di kawasan Timur Indonesia sangat berbahaya, disamping beberapa kendala lainnya. Ombak sangat besar dan tidak memungkinkan kapal-kapal pengangkut semen bisa berlayar dengan tenang. Setelah cuaca mulai membaik, dua distributor semen di Kabupaten Banggai segera memasok stok semen sesuai janjinya kepada masyarakat. Paling lambat minggu ini, distribusi semen telah sampai di pelabuhan Lalong kabupaten Banggai. Dan janji distributor itu, direalisasikan tepat waktu. Dikatakan, stok persediaan semen yang disuplai dua distributor yang ada, diperkirakan hanya bisa bertahan selama satu bulan. Hal ini disebabkan, stok persediaan semen itu, tidak sebanding dengan pesatnya pembangunan yang terus digalakkan pemerintah maupun masyarakat di Kabupaten Banggai. Laju pembangunan baik kegiatan pemerintah maupun masyarakat diakui sangat signifikan, dengan tingkat kebutuhan bahan bangunan semen yang sangat tinggi. Dengan demikian, distributor dipaksa untuk segera mendistribusikan semen sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan masyarakat.(farhan)
READ MORE - Harga Semen Berangsur Normal

9 Maret 2010

PLN Luwuk Diminta Kompensasi Tarif

Terkait Seringnya Dilakukan Pemadaman

LUWUK,LUWUK NEWS - Gelombang protes terhadap PLN atas pemadaman Listrik bergilir juga mengancam PLN Luwuk. Bahkan menurut tokoh pemuda setempat, Bayu Prasiswanto, jika PLN tidak segera memperbaiki diri bisa jadi tata cara pengelolaan PLN ini akan mengundang tindakan anarkis dari kalangan masyarakat yang kecewa. "Kita semua tentu tidak menginginkan hal ini terjadi. Karena hal ini juga akan mengganggu stabilitas daerah," ujar Bayu kepada Luwuk News, Selasa (09/03) malam.

Kebijakan PLN yang sampai saat ini belum bisa dijelaskan secara profesional, lanjut Bayu, akan memancing kemarahan pelanggan. Karena, pelanggan sudah memendam kejengkelan lama, dan akan berakumulasi menjadi tindak anarkis."Masyarakat saat ini sudah sangat kecewa dengan pelayanan PLN yang tidak maksimal.PLN harus berbenah diri, untuk mencegah amuk massa," kata Bayu.

Lantas apa solusi yang dianggap efektif untuk menghindari kekuatiran itu jangan terjadi? Bayu kembali punya saran. Menurut dia, barangkali sangatlah logis kalau saja PLN Cabang Luwuk menempuh sebuah kebijakan untuk melakukan pemotongan biaya rekening listrik para pelanggan ketika melakukan pembayaran. "Saya kira ini penting untuk dilakukan PLN dalam sementara waktu, mengingat sangat kondisional," kata Bayu.Lalu berapa besaran potongannya "Yah persentasenya tergantung dari kebijakan PLN. Barangkali dengan kebijakan seperti ini, akan mengurangi kekesalan masyarakat dengan terusnya terjadi pemadaman listrik," ujar dia. (Farhan)
READ MORE - PLN Luwuk Diminta Kompensasi Tarif

Aksi Teatrikal BTC menyedot perhatian warga

Pemerintah Diminta Selesaikan masalah KDRT

LUWUK,LUWUK NEWS - Aksi teatrikal yang dilakukan oleh Bengkel Teater Cahaya (BTC) dalam rangka memperingati Hari Perempuan Se-Dunia yang jatuh pada senin (08/03) kemarin cukup menarik perhatian warga dan pengguna jalan. Baik pemilik toko maupun karyawan perkantoran pemerintah yang berhadapan dengan jalan Ahmad Yani. Aksi itu mengambil rute dari Museum Daerah luwuk dan berakhir di bundaran adipura. Dalam aksi tersebut BTC mengambil tema "Hapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, karena kekerasan terhadap perempuan adalah merupakan pelanggaran hak asasi dan kebebasan fundamental perempuan".
Selain melakukan aksi teatrikal, BTC juga membagi-bagikan selebaran yang isinya mendesak kepada pemerintah dan DPRD menyelesaikan masalah terkait masalah perempuan yang tak pernah tuntas seperti KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), Trafficking, Out Sourcing, serta pengambilan organ tubuh perempuan untuk diperjual belikan. Bukan itu saja, diskriminasi terhadap perempuan masih tetap dirasakan para buruh pabrik yang kurang lebih 80% adalah perempuan.
Koordinator aksi teatrikal BTC Maryati Ys. Tapo yang ditemui Luwuk News di sela-sela melakukan aksi di Bundaran Adipura menuturkan, dalam aksi teatrikal yang ditampilkan oleh beberapa anggota BTC menggambarkan sosok perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan matinya hak - hak mereka sebagai seorang istri dan ibu dari anak - anak mereka. Dari pantauan Luwuk News, dalam aksi tersebut ditampilkan seorang perempuan yang disiksa oleh seorang laki - laki dengan cara dipukuli, ditendang, dicambuk dan ditampar. ada juga yang membawa tapisan beras yang berisi batu serta empat orang wanita yang membawa keranda mayat menandakan matinya hak-hak perempuan. (Yudistira)
READ MORE - Aksi Teatrikal BTC menyedot perhatian warga

Pertamina Takkan Eksploitasi Bakiriang

pengembangan Lapangan Gas Sukamaju Tunggu Izin Menhut


Luwuk,Luwuk News – PT Pertamina EP –PPGM (Eksplorasi dan Produksi –Proyek Pengembangan Gas Matindok) akan membatalkan rencana pengembangan Lapangan Gas Sukamaju demi pelestarian hutan Suaka Margasatwa Bakiriang jika Menteri Kehutanan tidak memberi izin. Dengan begitu kawasan konservasi burung maleo (Macrocephalon maleo) di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah itu akan terhindar dari kerusakan akibat pengeboran gas.

General Manager PT Pertamina EP –PPGM, Indra Kusuma mengatakan, sejauh ini pihaknya belum melakukan kegiatan lanjutan pasca pengeboran eksplorasi sumur gas Sukamaju-1 pada 2001 silam. Kegiatan lanjutan baru akan dilaksanakan bila PPGM mendapat izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan. “Selama kegiatan belum disetujui, kita tidak akan kembangkan Sukamaju,” kata Indra, Jumat (09/03) kepada Luwuk News.

Adapun pengeboran sumur Sukamaju-1 di dalam kawasan tersebut dilakukan atas izin Bupati Banggai. Saat itu, kata Indra, tata batas Bakiriang belum jelas karena ada dua peta yang berbeda, yakni peta dari provinsi dan peta dari pusat. Izin pun diberikan dengan mengacu pada peta dari provinsi. Yang mana, lokasi sumur eksplorasi tidak tercakup dalam kawasan hutan Bakiriang. “Waktu itu, berdasarkan peta provinsi, lokasi kita nggak masuk kawasan,” terangnya.

Dan kemudian, ketika lokasi sumur Sukamaju-1 berdasarkan peta dari Pusat justru termasuk dalam kawasan Suaka Margasatwa Bakiriang, Pertamina pun tidak lagi melanjutkan kegiatannya di tempat itu. Karena itu, Indra menegaskan, keberadan sumur gas milik PPGM sejak dulu di Bakiriang telah sesuai aturan yang ada. Kalau pun Departemen Kehutanan akan mempermasalahkannya ke ranah hukum sebagai tindakan perambahan, maka Pertamina memiliki dasar izin dari Bupati Banggai.

Apalagi, rencana mengembangkan Sukamaju untuk pasokan gas ke pembangkit listrik yang akan dikerjasamakan dengan PT Banggai Energi Utama selaku badan usaha milik daerah (BUMD) juga masih belum direalisasikan karena belum keluarnya izin Menteri Kehutanan. Sehingga, ditegaskannya, PPGM tidak merusak Bakiriang dengan belum juga dieksploitasinya lapangan gas yang memiliki cadangan terbukti 32,56 BSCF (Bilion Cubic Feet/milyar kaki kubik) itu sampai saat ini.

Adapun rencana pengembangan Sukamaju baru muncul juga karena adanya keinginan Pemerintah Kabupaten Banggai dengan PPGM untuk mendirikan pembangkit listrik dengan pasokan 5 MMSCFD (Milion Metric Standard Cubic Feet per Day/juta kaki kubik per hari) selama 10 tahun dari lapangan gas tersebut dengan terlebih dulu mengajukan izin ke menteri. Dalam rencana ini, listrik yang dihasilkan sebesar 20 megawatt. Dan Pemerintah Kabupaten Banggai yang akan mengurusi izinnya di Menteri Kehutanan. Nota kesepahaman kedua pihak ini pun telah diteken pada 2008 lalu. “Kita yang ngebor, tapi yang urus izinnya BUMD,” kata Indra.

Karena itu, katanya, tidak menjadi soal jika PPGM lantas tidak diizinkan untuk mengembangkan Sukamaju untuk pembangkit listrik demi pelestarian Bakiriang, sebab pengembangan Sukamaju sebenarnya tidak termasuk dalam skema proyek Donggi Senoro yang menjadi prioritas. Untuk proyek Donggi Senoro, PPGM menyiapkan Lapangan Gas Matindok dan Maleoraja di Kecamatan Batui, Lapangan Gas Minahaki di Kecamatan Toili, dan Lapangan Gas Donggi di Kecamatan Toili Barat.

PPGM akan bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah untuk pelestarian Bakiriang sebagai komitmen atas keluarnya izin pipanisasi gas Donggi Senoro melintasi kawasan tersebut sepanjang 2,8 kilometer dari Dirjen PHKA Departemen Kehutanan pada 10 Maret 2009 lalu. Pipanisasi juga baru akan terealisasi bila proyek LNG Donggi Senoro telah disetujui Pemerintah Pusat. “Pertamina sekarang sedang menuju perusahaan minyak world class (kelas dunia), jadi kita tidak akan merusak Bakiriang tapi justru akan menjaganya. Selama pipanisasi, kita akan bantu BKSDA,” tegas Indra.

kehadiran PPGM di kawasan yang mencakup Kecamatan Batui Selatan, Toili dan Moilong ini sebenarnya bukanlah kehadiran investasi yang pertama. Sebelumnya, perkebunan kelapa sawit PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) telah lebih dulu ada. Begitu juga dengan permukiman penduduk dan areal perkebunan warga. (Farhan Junaedi)

READ MORE - Pertamina Takkan Eksploitasi Bakiriang

Perempuan di Sulteng (Kab. Banggai) Dalam Lilitan Kekerasan

Perempuan adalah manusia, ungkapan ini terkesan sangat sederhana, dan karenanya sering diremehkan makna pun nilai yang dikandung. Memang tidak ada yang menolaknya, tetapi pengakuan itu sama sekali tidak tercermin dalam sikap, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Fakta bahwa di Sulawesi Tengah (Kab. Banggai), kekerasan terhadap perempuan telah berkembang dalam berbagai pola dan variasi modus operandi. Pendeknya, perempuan dililit berbagai bentuk kekerasan yang terjadi pada dirinya sendiri dan bahkan berimbas pada keluarganya.

Tidak sedikit dari berbagai kasus yang terbaca oleh publik, malah dianggap suatu “aib” bagi kolektivitas, dan karenanya—kalau boleh—dengan segala cara harus ditutupi jangan sampai diketahui orang.

Pada umumnya perempuan yang mengalami (korban) kekerasan, baik yang ditangani maupun tidak, selalu menjadi objek untuk disalahkan (revictimisasi) –dengan kalimat lain, institusi-institusi yang seharusnya memberikan rasa aman dan keadilan bukannya berpihak pada mereka (baca: perempuan), malah sebaliknya memutarbalikkan tuduhan dengan menyalahkan kembali korban.

rata-rata perempuan korban kekerasan yang melaporkan kasusnya ke Polisi memilih untuk mencabut kembali dengan beberapa alasan. Antara lain : ditekan pihak pelaku atau keluarga, menempuh jalan damai, merasa malu, mempertimbangkan pembiayaan dan lamanya kasus di proses sampai ke pengadilan, dan beberapa alasan lainnya.

Pencabutan kasus tentu saja berpengaruh pada segi jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan yang diselesaikan di pengadilan. Hal ini belum termasuk hambatan pada proses penuntutan dan vonis, dalam kondisi keterbatasan jaksa perempuan dan ideologi penegakan hukum yang sangat patriarkhi. Tidak jarang malah menempatkan perempuan korban pada posisi yang semakin terpuruk. Tuntutan yang ringan, keberpihakan yang lemah, proses pemeriksaan dan pengadilan yang sering mengindahkan empati pada perempuan korban menjadi permasalahan yang panjang dan sangat berliku bagi upaya penegakan hukum yang berpihak pada perempuan korban.

Lingkaran Kekerasaan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan terhadap perempuan dalam keluarga (domestic violence), biasanya dilakukan orang-orang dekat yang dikenal antara lain : ayah, suami, saudara laki-laki, keponakan, dll. Jenis kekerasan ini dominan bermotif dorongan seksualitas dan ketimpangan gender (ketergantungan perempuan terhadap pihak laki-laki dalam keluarga) yang bentuknya seperti penyiksaan/pemaksaan kehendak seksual pada istri, dampak lanjut dari mabuk-mabukan, pemukulan, desakan ekonomi dan bahkan tidak tanggung-tanggung melakukan pembunuhan.

jumlah kekerasaan terhadap perempuan Sulawesi Tengah didominasi kekerasaan dalam rumah tangga atau kekerasaan terhadap istri dengan beragam motif.

Angka ini menjelaskan : kekerasaan terhadap istri yang beragam motif dan modus operandinya menyebabkan tingginya perceraian yang terjadi di sepanjang tahun.
ketergantungan ekonomi salah satu motif yang menjadi sering terjadinya kekerasaan terhadap istri.

Lingkaran Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Kekerasaan jenis ini merupakan bentuk dominasi laki-laki terhadap anak (perempuan). Pelakunya adalah orang terdekat dengan anak tersebut misalnya ayah kandung, ayah tiri, paman, kakek, kakak kandung, dan tetangga anak tersebut. Seringkali ketika kejahatan ini terjadi masyarakat beranggapan bahwa pelakunnya mempunyai kelainan jiwa atau karena minum-minuman keras serta jenis psikotropika lainnya, padahal kenyataannya banyak pelaku yang dalam keadaan normal.

Motif kejahatan seksual terhadap anak, berlangsung melalui beragam cara seperti membujuk korban dengan barang-barang berupa uang, mainan, (dll) sampai dengan melakukan ancaman akan membunuh korban apabila korban melaporkan peristiwa ke keluarganya.

Biasanya korban yang mengalami tekanan akibat ancaman takut/tidak berani mengungkapkan kepada keluarga, nanti setelah dalam waktu yang lama dan ditandai dengan perubahan (kelainan) kepada dirinya, barulah masalah itu dilaporkan kepada keluarganya. Peristiwa seperti ini paling banyak terjadi terhadap anak-anak di bawah umur. *
Penulis Adalah Maryati Ys. Tapo
Ketua Kelompok Peduli Perempuan Kabupaten Banggai (KP2KB)
READ MORE - Perempuan di Sulteng (Kab. Banggai) Dalam Lilitan Kekerasan