REDAKSI LUWUK NEWS

PEMIMPIN REDAKSI: Zulfikar Saosang. REDAKTUR PELAKSANA: Farhan Junaedi Tapo. MANAGER IKLAN: Mentari Saosang. TARIF IKLAN: Umum Rp. 10.000,-/bulan. ALAMAT REDAKSI: Jl. Imam Bonjol No. 204 Km 2 Luwuk Telp. 085256585505 email : luwuknews@yahoo.com

9 Maret 2010

Aksi Teatrikal BTC menyedot perhatian warga

Pemerintah Diminta Selesaikan masalah KDRT

LUWUK,LUWUK NEWS - Aksi teatrikal yang dilakukan oleh Bengkel Teater Cahaya (BTC) dalam rangka memperingati Hari Perempuan Se-Dunia yang jatuh pada senin (08/03) kemarin cukup menarik perhatian warga dan pengguna jalan. Baik pemilik toko maupun karyawan perkantoran pemerintah yang berhadapan dengan jalan Ahmad Yani. Aksi itu mengambil rute dari Museum Daerah luwuk dan berakhir di bundaran adipura. Dalam aksi tersebut BTC mengambil tema "Hapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, karena kekerasan terhadap perempuan adalah merupakan pelanggaran hak asasi dan kebebasan fundamental perempuan".
Selain melakukan aksi teatrikal, BTC juga membagi-bagikan selebaran yang isinya mendesak kepada pemerintah dan DPRD menyelesaikan masalah terkait masalah perempuan yang tak pernah tuntas seperti KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), Trafficking, Out Sourcing, serta pengambilan organ tubuh perempuan untuk diperjual belikan. Bukan itu saja, diskriminasi terhadap perempuan masih tetap dirasakan para buruh pabrik yang kurang lebih 80% adalah perempuan.
Koordinator aksi teatrikal BTC Maryati Ys. Tapo yang ditemui Luwuk News di sela-sela melakukan aksi di Bundaran Adipura menuturkan, dalam aksi teatrikal yang ditampilkan oleh beberapa anggota BTC menggambarkan sosok perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan matinya hak - hak mereka sebagai seorang istri dan ibu dari anak - anak mereka. Dari pantauan Luwuk News, dalam aksi tersebut ditampilkan seorang perempuan yang disiksa oleh seorang laki - laki dengan cara dipukuli, ditendang, dicambuk dan ditampar. ada juga yang membawa tapisan beras yang berisi batu serta empat orang wanita yang membawa keranda mayat menandakan matinya hak-hak perempuan. (Yudistira)

1 komentar: