
Adanya pendistribusian semen, membuat harga semen berangsur normal di tingkat distributor. Tetapi, harga semen di tingkat pedagang masih bervariasi, karena stok semen saat terjadinya gejolak harga belum habis. Akibatnya, pedagang masih enggan menurunkan harga. Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai, Drs Benyamin Pongdatu, Selasa (9/3) kemarin mengatakan, gejolak harga semen hingga mencapai Rp75 ribu per sak di tingkat pedagang tiga pekan lalu, dipicu oleh langkanya stok semen akibat keterlambatan pendistribusian. Keterlambatan distribusi disebabkan kondisi perairan di kawasan Timur Indonesia sangat berbahaya, disamping beberapa kendala lainnya. Ombak sangat besar dan tidak memungkinkan kapal-kapal pengangkut semen bisa berlayar dengan tenang. Setelah cuaca mulai membaik, dua distributor semen di Kabupaten Banggai segera memasok stok semen sesuai janjinya kepada masyarakat. Paling lambat minggu ini, distribusi semen telah sampai di pelabuhan Lalong kabupaten Banggai. Dan janji distributor itu, direalisasikan tepat waktu. Dikatakan, stok persediaan semen yang disuplai dua distributor yang ada, diperkirakan hanya bisa bertahan selama satu bulan. Hal ini disebabkan, stok persediaan semen itu, tidak sebanding dengan pesatnya pembangunan yang terus digalakkan pemerintah maupun masyarakat di Kabupaten Banggai. Laju pembangunan baik kegiatan pemerintah maupun masyarakat diakui sangat signifikan, dengan tingkat kebutuhan bahan bangunan semen yang sangat tinggi. Dengan demikian, distributor dipaksa untuk segera mendistribusikan semen sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan masyarakat.(farhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar