REDAKSI LUWUK NEWS

PEMIMPIN REDAKSI: Zulfikar Saosang. REDAKTUR PELAKSANA: Farhan Junaedi Tapo. MANAGER IKLAN: Mentari Saosang. TARIF IKLAN: Umum Rp. 10.000,-/bulan. ALAMAT REDAKSI: Jl. Imam Bonjol No. 204 Km 2 Luwuk Telp. 085256585505 email : luwuknews@yahoo.com

16 Maret 2010

Pimpinan Wajib Punya Konsep Merakyat


LUWUK,LUWUK NEWS-Sebagai salah satu kandidat calon Wakil Bupati (Cawabup) Banggai pada Pilkada 2011 mendatang, Jefri Makahekung punya obsesi. Konsepnya memang sederhana. Akan tetapi brilian di mata masyarakat. Kepada Luwuk News, Jefri yang disebut – sebut akan maju meramaikan bursa pesta demokrasi tahun depan dengna mantan birokrasi Nurdin Abd. Rahim mengatakan, ketika menjadi pemimpin atas hasil kepercayaan rakyat, itu artinya pemimpin tersebut utuh milik rakyat. Dengan begitu kata orang nomor dua pada Depot Pertamina Luwuk ini, konsep yang harus dilakukan pemimpin tersebut adalah konsep yang merakyat. “Keliru kalau yang diterapkan itu merupakan konsep pribadi, yang kemudian memaksakan rakyat untuk menyesuaikan pada pemimpinnya,” kata dia.
  Fenomena ini sambung Jefri banyak kita temukan salah satunya kata dia, bahwa masih banyak hak-hak rakyat yang diabaikan hanya karena kepentingan tertentu. “Yah sebut saja hal-hal yang sifatnya subsidi yang notabene merupakan hak mutlak rakyat.
  Tapi kenyataannya di lapangan masih ada juga rakyat yang tak menerimanya. Ini kan ironis,” kata Jefri.(Farhan)
READ MORE - Pimpinan Wajib Punya Konsep Merakyat

Talut Simpong-Maahas Tak Didesain Tahan Ombak

LUWUK,LUWUK NEWS-Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Banggai, Ir. Andi Jalaluddin membantah anggapan bahwa kerusakan talut jalan simpong pantai lantaran dikerjakan tidak sesuai bestek.
Menurutnya, talut tersebut hanya didesain untuk menahan material dari sisi bagian barat, dan tidak didesain untuk menahan gempuran ombak yang mengganas pada musim-musim tertentu. Didepan talut itu memang harus ada breakwater, tapi proyek itu tidak dapat dibangun sekaligus, harus bertahap, sebab, pembangunan breakwater membutuhkan anggaran yang sangat besar. Kalau dipaksakan, bisa-bisa anggaran kita hanya untuk membangun breakwater sementara masih banyak infrastruktur yang mesti di bangun.” Tegasnya.
Kendati begitu, Andi menegaskan, tidak menutup mata dengan kerusakan beberapa bagian dari talut jalan simpong-maahas pantai tu. Untuk sementara ini kata Andi, talut yang retak itu akan ditangani secara darurat melalui dana tanggap darurat. “Soal penanganan darurat itu juga tidak bias serta merta bias dilaksanakan, meskipun tidak dapat ditunda-tunda, namun ada proses yang harus dilewati, sebab untuk mengalokasikan anggaran tanggap darurat harus ada persetujuan dari pimpinan daerah,” tuturnya kepada Luwuk News, Senin (15/3).
Andi juga mengatakan. Meskipun proyek itu diluar tanggungjawab kontraktor karena sudah melewati masa pemeliharaan,namun,pihaknya masih akan meminta kontraktor untuk menangani bagian tanggul yang rusak. “Kami akan atasi dengan memasang batu, terutama yang sudah retak dan rentan mengalami kerusakan,” ujarnya.
Menyikapi ganasnya gempuran ombak pada pesisir pantai tersebut, proyek lanjutan simpong –maahas pantai akan di bangun seperti lokasi VIP Bandara Sukuran Aminuddin Amir.
“Untuk talut sementara tidak dibagun dulu, cukup tumpukan batu untuk menahan material penimbun jalan terbawa air,” katanya (Yudistira)
READ MORE - Talut Simpong-Maahas Tak Didesain Tahan Ombak

Ma’mun Diminta Beri Keterangan di Pengadilan

LUWUK,LUWUK NEWS – majelis hakim perlu menghadirkan Ma’mun Amir sebagai saksi, terkait dugaan penerimaan dana Askum (Asuransi Perkumpulan) tahin 2004, dugaan keterlibatan Ma’mun dalam kasus korupsi APBD 2004 itu, terindikasi melalui keterangan saksi sebagaimana yang dikemukakan Syahrain Suni dalam persidangan di Pengadilan Negeri Luwuk beberapa waktu lalu, yang menyebutkan, Ma’mun Amir memiliki kartu Askum penerima dana asuransi tersebut.

“Jadi untuk memperjelas dugaan keterlibatan Ma’mun dalam kasus korupsi berjamaah itu, majelis perlu mempertimbangkan, memanggil Bupati Banggai itu ke persidangan guna didengar keterangannya.” Tutur Pimpinan Institut Parlemen Banggai, Aswan Ali,SH. Menurut dia, agar mendapatkan kejelasan mengenai dugaan keterlibatan tersebut Ma’mun dalam kasus itu, maka jadi penting bagi Ma’mun untuk menjelaskan di persidangan sebab, jika hal itu tidak dilakukan, maka public akan tetap beranggapan Ma’mun terlibat dalam kasus korupsi bersama mantan anggota DPRD Kabupaten Banggai periode 1999-2004 lalu.

“Oleh karena itu, untuk menjaga citra dan nama baiknya, Ma’mun perlu menjelaskan di persidangan.” Tandasnya, sebab kata Aswan, apa yang dikemukakan Syahrain di persidangan adalah fakta hokum dan menjadi bukti otentik yang tidak terbantahkan. Selain Ma’mun, Aswan juga mengatakan mantan Bupati Banggai, Sudarto, yang kini duduk sebagai Anggota DPD-RI juga harus dihadirkan oleh hakim PN Luwuk dalam persidangan terkait kasus tersebut. Sebab, nama Sudarto juga disebut memiliki kartu Askum. (Farhan)
READ MORE - Ma’mun Diminta Beri Keterangan di Pengadilan

Kinerja Guru Dikeluhkan Karena Sering Bolos


BATUI,LUWUK NEWS - Kinerja guru yang mengajar di wilayah pelosok desa memjadi sorotan orang tua siswa. Mereka mengeluh karena kinerja para guru tersebut tidak maksimal. Seorang orang tua siswa menuturkan, 100 orang siswa SD di Desa Masungkang, Kecamatan Batui, memerlukan perhatian pemerintah karena siswa di sekolah tersebut kurang mendapatkan perhatian dari guru-gurunya.

“Bagaimana siswa jadi pintar kalau gurunya jarang masuk.” Kata orang tua salah satu siswa yang menolak disebut indetitasnya itu.

Ia menuturkan, guru-guru yang sering bolos tersebut berstatus PNS. Karena itu Ia berharap Pemda bias memperhatikan penempatan guru yang mengajar di daerah pelosok.

“Jangan sampai karena ditugaskan di pelosok, mereka jadikan alas an untuk tidak mengajar. Kalau sudah begitu anak-anak didik pasti yang jadi korban.” Katanya.(Farhan)
READ MORE - Kinerja Guru Dikeluhkan Karena Sering Bolos

Terorisme dan Keniscayaan Pluralisme


Oleh : Ahmad Zayyadi
peneliti senior di The Annoqoyyah Institute, dosen IAI Nurul Jadid

Munculnya komplotan teroris di Aceh yang diduga terkait kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan penyergapan terhadap Dulmatin di Pamulang mengindikasikan bahwa terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Kenyataan itu kembali membangkitkan rasa takut masyarakat terhadap terorisme pasca kematian Noordin M. Top.
Terorisme di Aceh dan fenomena Dulmatin membuktikan bahwa sistem regenerasi dalam jaringan terorisme bukan hanya merancang bom dan meledakkan bom bunuh diri. Jauh lebih penting dari itu adalah penanaman ideologi otoritarianisme yang menganggap hanya ijtihad pribadinya yang benar, menganut tafsir tunggal, dan menganggap semua aliran, tafsir, serta pemahaman orang lain adalah salah dan sesat.
Andai kata jaringan terorisme di Aceh yang saat ini diburu Densus 88 bukan termasuk komplotan mendiang Noordin M. Top, pandangan politik dan keagamaan mereka tetap sama. Demikian juga Dulmatin, tokoh teroris yang konon menjabat koordinator terorisme di Asia Tenggara. Sekalipun peran dia jauh di atas Noordin M. Top, landasan ”mazhabnya” juga sama. Yaitu, landasan otoritarianisme yang tidak mengakui keberagaman, menganggap semua penganut agama selain agamanya adalah calon penghuni neraka (baca: sesat) yang harus diperangi.
Mungkin saatnya kita memanifestasikan tesis Basam Tibi. Dalam bukunya, The Challenges of Fundamentalist Political Islam in The Newworld Disorder (l998), dia mengatakan bahwa untuk memberantas kekerasan atas nama agama adalah dengan pluralisme. Yaitu, penerapan demokrasi yang menghentikan segala bentuk kekerasan, menegakkan hak asasi tanpa pandang bulu, serta menghargai dan menghormati antarsesama.
Sayangnya, dalam konteks Indonesia, tidak muncul political wiil untuk ‘memazhabkan” pluralisme karena masih dianggap tabu. Memisahkan antara negara dan agama sering dianggap sebagai ”antek” neoliberalis. Padahal, bila hal tersebut dilaksanakan, lambat laun otoritarianisme sebagai pintu terorisme akan lenyap.

Pluralisme

Munculnya jaringan terorisme di Aceh dan penyergapan mematikan terhadap Dulmatin menunjukkan bahwa suburnya terorisme di Indonesia bukan karena pengaruh Al Qaidah. Itu juga bukan karena sepak terjang tokoh teroris sekaliber Imam Samudera, Amrozi, Muklas, Dr Azhari, Noordin M. Top, Syafiudin Zuhri, ataupun Dulmatin. Tetapi, doktrin otoritarianisme yang menyebabkan seseorang menjelma menjadi teroris, menganggap dirinya mujahid, hingga menjerumuskan kepada ”tindakan konyol” untuk mencapai ambisinya.
Marx Juersgensmeyer mengatakan dalam bukunya, Teror in Mind of God: The Global Rise of Religious Violence (2002), bahwa otoritarianisme agama adalah pemicu utama kesengsaraan, malapetaka, serta berbagai macam aksi kekerasan yang menghalalkan segala cara.
Karena itu, sebuah keniscayaan bagi kita untuk membumikan pluralisme sebagai strategi menghapus paham otoritarianisme. Pluralisme menekankan kepada persamaan hak, mengakui, dan menghormati keberagaman tafsir dalam sekte-sekte agama, perbedaan keyakinan, dan menyingkirkan identitas tunggal dalam segala aspek. Pluralisme pula yang akan menghapus otoritarianisme yang menyebabkan seseorang terjebak pada sikap menghalalkan tindak kekerasan, seperti peladakan bom bunuh diri yang diyakini sebagai jihad fi sabilillah.
Otoritarianisme bisa muncul di mana saja dan kapan pun. Misalnya, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, lingkungan sosial kemasyarakatan, pondok pesantren, didikan kedua orang tua dalam keluarga, kelompok-kelompok kecil seperti pengajian, organisasi kemasyarakatan, peraturan perundang-undangan yang tidak mengakui asas keberagaman, bahkan dari sosok pemimpin yang otoriter.
Atas dasar itu, membumikan pluralisme guna menghilangkan paham otoritarianisme adalah tugas semua pihak. Para pemuka agama, para orang tua, para guru dan dosen, serta para aktivis organisasi sosial kemasyarakatan memiliki peran vital dalam mempersempit lahirnya terorisme dengan cara menanamkan pendidikan pluralisme. Apabila doktrin otoritarianisme masih tertanam, jangan heran apabila masih muncul terorisme.

Kesenjangan Sosial

Di sisi lain, selain penekanan keamanan yang dilakukan institusi Polri, pemerintah juga harus menghapus kesenjangan sosial, seperti kemiskinan, tingginya angka pengangguran, dan kebodohan. Sebab, terorisme di Indonesia juga identik dengan persoalan kesenjangan sosial di tengah masyarakat. Karena kemiskinan dan kebodohan, generasi bangsa mudah dicuci otaknya sehingga terjerembab pada pemahaman otoritarianisme.
Menurut Martin E. Marty dan R. Scott Appleby dalam Fundamentalisms Observed (Chicago dan London, 1991), otoritarianisme dalam agama merupakan mekanisme pertahanan yang muncul sebagai reaksi atas krisis yang mengancam, seperti persoalan krisis ekonomi dan politik. Kondisi semacam itu akan melahirkan gerakan ekstrem seperti terorisme.
Karen Armstrong (2000) juga menyatakan bahwa otoritarianisme agama seperti terorisme yang berkembang pada masa kini mempunyai hubungan erat dengan modernitas. Artinya, kelalaian pemerintah dalam mengatasi problem kemiskinan, pendidikan, pengangguran, bahkan maraknya korupsi akan menjadi celah munculnya terorisme.
READ MORE - Terorisme dan Keniscayaan Pluralisme

Jual Beli Meteran Listrik,PLN Tindak Tegas

LUWUK,LUWUK NEWS - Kepala Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Luwuk mengutuk adanya praktek penjualan meteran Listerik dengan jalan akan menindak tegas para oknum yang kedapatan melakukannya. Demikian dikemukakan Kepala Cabang PLN Luwuk Kabupaten Banggai, Muhamad Nasrun, kepada Luwuk News (15/03) kemarin.
   Dikatakanya, pihak PLN Cabang akan menyetujui alih kepemilikan meteran listerik dari pemilik lama kepemilik baru manakala manakal ada laporan tentang permohonan persil. Yang dimaksud dengan permohonan persil ini yakni, ada keinginan pihak pelanggan yang mengalihkan meteran literiknya kecalon pemilik baru, sehingga dengan hal tersebut harus dilakukan melalui proses permohonan persil atau balik nama. Melakukan proses ini hanya dibebankan dengan biaya administrasi.
   " PLN tidak tahu-menahu dengan adanya proses jual beli, namun itu merupakan kesepakatan kedua bela pihak selaku pemilik meteran dengan orang yang membelinya. PLN akan memberi kebijakan manakala diantaranya sama-sama datang melapor pengalihan nama kepemilikan dengan proses persil" jelas Nasrun
   Menyinggung tentang adanya sinyalemen jual beli meteran tanpa melalui proses persil, Nasrun kembali berujar jika hal tersebut kedapatan pihaknya akan segera meninak tergas terhadap oknum yang bersangkutan, hal ini sudah merupakan tugas kami dalam penertiban yang didasari landasan hukum yang kuat sehingga, secara otomatis akan pula dikenakan sanksi yang dapat saja menjerat pelaku pada proses pidana, tegas Muhamad Nasrun. (Farhan)
READ MORE - Jual Beli Meteran Listrik,PLN Tindak Tegas

Jasa Hiburan Karaoke Di Kota Luwuk Menjamur


  Tidak sedikit dari kalangan usahawan di Kota Luwuk yang banting setir menggarap jasa hiburan Karaoke, mengingat jenis usaha ini banyak meraup pelanggan dengan jumlah yang signifikan. Berjubel para tamu di Kafe-kafe Karaoke Pantai Wisata Km 5 adalah bukti nyata tingginya jumlah peminatnya, namun disisi lain lokasi ini hanya baru bisa menjamin kebutuhan kalangan tertentu mengingat, seluruh kafe di Km.5 identik dengan sajian utamanya yakni, minuman beralkohol atau lebih dikenal dengan sebutan Miras.
  Untuk mengakomodir kebutuhan konsumen jasa hiburan Karaoke yang tidak berselera dengan situasi suasana hinggar bingar dan identik dengan sajian Miras ini, salah seorang pengusahan muda Kota Luwuk yang akrab disapa Pong-Pong, mencoba memfasilitasitasinya melalui jasa hiburan Karaoke Keluarga.
   Duta Kafe adalah infrastruktur yang dikhususkan untuk menampung para pencari hiburan ini melalui Show Room yang dilengkapi dengan sound sistim efisien serta ditunjang dengan interior ruangan yang elegan dan kedap suara. Dengan adanya fasilitas itu semakin memberikan kenyamanan yang prima bagi kaum keluarga saat menjambangi hiburan Karaoke pada Kafe yang beralamat di lintas jalur Jenderal Sudirman kelurahan Simpong itu.
   “Kafe ini sengaja kami buat untuk melayani kebutuhan hiburan bagi kalangan keluarga yang senang sama hiburan Karaoke“ ungkap Pong-Pong saat menyabut lawatan Luwuk News di Duta Kafe belum lama ini.
   Dikatakan, tempat hiburan Karaoke miliknya itu sangat mengutamakan kenyamanan bagi para pelanggan, dimana aspek utama yakni adanya jaminan keamanan, serta tersajinya segala kebutuhan baku yang menjadi keinginan pelanggan, seperti adanya menu-menu yang menawarkan selera makan terhada pelanggan dan minuman-minuman yang sama sekali tidak beralkohol apalagi berjenis Miras.
   Lagi pula kata Pong-Pong, komitmennya dengan pemerintah dan masyarakat setempat selaku pemberi izin sangat mengutuk adanya praktek yang identik dengan tindak kriminalitas. Olehnya khusus Duta Kafe adalah solusi yang baik bagi masyarakat dalam menikmati hiburan keluarga melalui jasa layanan Karaoke. Sementara hal senada dikemukakan beberapa pelanggan yang pernah datang ke Duta Kafe. Menurut mereka sajian hiburan yang ada di kafe tersebut tak jauh beda dengan suasana hiburan keluarga yang ada di kota-kota besar lainya, dengan adanya fasilitas yang terjamin untuk berkaraoke itu, selain dapat digunakan untuk hobi dalam bersantai sarana ini bisa juga dijadikan sebagai tempat pengembakangan bakat khusus untuk melatih olah fokal dalam bernyanyi.(Yudistira)
READ MORE - Jasa Hiburan Karaoke Di Kota Luwuk Menjamur